BERRYBENKA
- Sejarah Berdirinya Berrybenka
Berrybenka beroperasi sejak Agustus 2011.
Bermula dari facebook sebagai media penjualan produk mereka. Berrybenka
memberanikan diri untuk membangun platform ecommerce sendiri agar dapat dengan
mudah mengelola customer mereka dan mudah untuk melakukan promosi. Situs online
shop dengan tagline “Fashion is just a click away” menjanjikan pengalaman
belanja yang menyenangkan, mudah dan murah kepada customer maupun calon
customer mereka. Mereka yakin dengan adanya ecommerce ini, customer
tidak akan sulit untuk menjadi fashionable. Produk yang dijual pun masih
terjangkau yaitu kisaran Rp 100.000,00 – Rp 300.000,00.
Dengan berrybenka membangun platform ecommerce sendiri diharapkan
meningkatkan eksistensi dari berrybenka sendiri dan meningkatkan kredibilitas
sebagai ecommerce yang dipercaya oleh customer. Grand Launching yang dilakukan
di Jakarta tanggal 28 Maret 2013 merupakan hanya sebuah posisi start bagi
Berrybenka bahwa mereka akan serius menggarap bisnis yang digandrungi. Untuk
selebihnya Berrybenka harus bekerja keras dalam meningkatkan engagement
customer, layanan penjualan produk, dan pengalaman berbelanja di Berrybenka.
Produk
Berrybenka merupakan produk yang dijamin kualitasnya sehingga customer tidak
perlu khawatir akan produk yang dibelinya mengalami cacat major. Hal ini
dikarenakan Berrybenka memiliki tim fashion yang menjaga kualitas produk yang
dijual di Berrybenka. Saat ini platform ecommerce yang digawangi oleh Jason
Lamuda telah memiliki lebih dari 40 varian brand. Untuk meningkatkan varian
brand produk, Berrybenka membuka kerja sama kepada para vendor fashion untuk
menjual produk mereka di Berrybenka tentu dengan penawaran yang menarik.
Sistem shipping yang digunakan oleh Berrybenka adalah diatas pembelian Rp 500.000,00 dianggap free shipping, di bawah itu ongkos kirim tetap dihitung. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan jasa JNE. Pengiriman produk Berrybenka hanya di waktu hari kerja. Jadi jikalau terdapat transaksi selain hari kerja maka akan dikirimkan hari senin nya. Pengiriman memakan waktu 1-2 hari jika masih dalam lingkup Jakarta. Jika di luar lingkup Jakarta maka proses pengiriman bisa jadi lebih dari hari itu 2-6 hari. Biaya pengiriman akan langsung dihitung ketika proses checkout dilakukan.
2. Profil Pendiri Berrybenka
Jason Lamuda merupakan sosok penting di balik Berrybenka, sebuah
e-commerce fashion platform yang dirintis sejak Agustus 2011. Bagi pria 30
tahun yang juga ayah seorang putra tersebut, work-life balance sangat
menentukan kesuksesan. wirausaha yang semakin marak di tanah air beberapa
tahun belakangan memunculkan para pegiat start-up business (bisnis
rintisan). Salah satunya Jason Lamuda. Pria kelahiran Jakarta, 30 September
1986, itu merupakan co-founder dan CEO Berrybenka. Sejak
berkuliah di Amerika Serikat, Jason bertekad merintis bisnis sendiri. Dia ingin
membangun value dari nol.
Peraih master dari Jurusan Teknik Finansial Columbia University
tersebut melihat peluang e-commerce fashion yang
terbuka luas. Yang membuatnya kian menantang, ketika berjuang
membesarkan bisnis, dia menapak jenjang kehidupan baru. Yakni, menjadi suami
dengan menikahi Claudia Widjaja. Di sisi lain, keluarga mendongkrak motivasi
Jason. Dia tidak hanya berkarir untuk diri sendiri, tetapi juga keluarga.
Sang istri yang juga merupakan pendiri Berrybenka di awal pun
banyak memberikan inspirasi dan masukan kepadanya. Claudia berperan dalam fashion
merchandising serta pemilihan brand yang
ditampilkan. Sebagai leader di usia muda dan memimpin tim
yang didominasi anak-anak muda, Jason menerapkan open management. Dia
terbuka untuk berdiskusi dengan karyawan jika ingin menanyakan keputusan yang
diambil.
3. Model Penjualan
Berrybenka.com adalah
situs belanja online fashion dan kecantikan ternama di Indonesia. Berrybenka
menjual lebih dari 1000 merek lokal dan internasional, termasuk produk in-house
label. Berrybenka menawarkan kombinasi produk fashion dan kecantikan terkini
untuk setiap gaya personal yang beragam. Menyediakan produk berkualitas terbaik
untuk wanita dan pria, bervariasi dari pakaian, aksesori, sepatu, tas, produk
olahraga dan kecantikan. Berrybenka menggunakan model bisnis B2C, ini
adalah model bisnis yang cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan
alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan
menjualnya secara online kepada pembeli.
TRAVELOKA
- Sejarah Berdirinya Traveloka
Perusahaan didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry
Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert. Didirikan pada tahun 2012. PT. Trinusa
Travelindo melalui situs websitenya Traveloka.com dulunya hanya berfungsi
sebagai sebuah website metasearch, yaitu website mesin pencari untuk membuatkan
sebuah perbandingan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya, sehingga
masyarakat yang ingin memesan tiket pesawat dapat melihat perbandingan harga
dan mendapat harga dan maskapai yang tepat.
Setelah tahun 2013 Traveloka beralih fungsi menjadi
real reservasi tiket pesawat berbagai maskapai lokal maupun Internasional dan
melayani rute tujuan ke berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri. Sejak
saat itu pula banyak investor luar negeri mulai melirik startup traveloka ini,
tak terkecuali pihak Global Founders Capital yang pada pertengahan tahun 2013
mengucurkan investasi pertamanya di Asia dan Traveloka menjadi startup di Asia
pertama yang mendapatkan investasi dari pihak Global Founders Capital.
Menurut pihak Traveloka sendiri rencananya pendanaan
tersebut oleh PT. Trinusa Travelindo melalui situsnya Traveloka akan di gunakan
untuk merambah ke bisnis reservasi kamar hotel, dan kemungkinan juga ke
paket-paket wisata. Dengan di tambahnya reservasi kamar hotel maka menambah
lengkap situs travel tersebut.
Dengan banyaknya investor dari luar negeri dan
mengaca dari kesuksesan PT. Trinusa Travelindo melalui situs booking tiket
pesawatnya yaitu Traveloka ini di harapkan akan memicu inovasi lain di kalangan
anak muda Indonesia agar lebih mengembangkan bakatnya untuk segera melakukan
inovasi-inovasi brilian lainnya sehingga dapat juga membuka lapangan kerja bagi
masyarakat dan dapat menaikan harkat dan martabat bangsa Indonesia bahwa kita
juga bisa seperti bangsa-bangsa yang lain.
2. Profil Pendiri Traveloka
Berdirinya Traveloka berawal dari pengalaman
pribadi pria kelahiran Padang, 16 Januari 1968 ini. Merasa kesulitan dalam
mencari tiket pesawat tujuan Padang dari Indianapolis, Amerika Serikat.
Kemudian menjadi peluang usaha untuk menyediakan jasa Online Travel
Agent. Ferry ingin membuka usaha yang dapat memberikan kemudahan
perjalanan yang sesuai kebutuhan konsumen. Dibantu dengan dua rekannya saat
bekerja di Microsoft, Derianto Kusuma dan Albert, maka lahirlah Traveloka.com.
Pria lulusan Purdue University ini membutuhkan waktu
sekitar 6 bulan dalam membangun agen perjalanannya. Awalnya, travel
online ini bergerak dengan skala bisnis kecil sebagai mesin pencari
tiket pesawat dan dan reservasi hotel. Saat internet di Indonesia sedang
berkembang, rintisan usahanya mulai dilirik banyak orang. Dalam kurun waktu
beberapa bulan, pelanggannya semakin bertambah dan bisnisnya semakin
berkembang.
Meskipun begitu dalam merintis usahanya, dia juga
menemukan kendala dalam memperoleh kepercayaan. Semua dilaluinya dengan memberikan
pelayanan terbaik dan sifat optimisnya. Kendala yang masih dirasakannya saat
ini adalah banyak maskapai yang belum bisa menyediakan tiket dalam jumlah
besar, tetapi menurutnya semua dapat diatasi siring perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi di Indonesia.
Saat ini Traveloka didukung oleh 144 tenaga
profesional ahli dengan latar pendidikan dari dalam dan luar negeri.
Dengan begitu mereka semakin mampu menciptakan berbagai inovasi mengembangkan
pelayanan sehingga semakin baik. Agar masyarakat semakin mengenal Traveloka,
Ferry sedang gencar melancarkan promosi dan marketing, menggunakan
jejaring sosial seperti Website dan Twitter dan media televisi.
Situs ini sudah diakses oleh lebih dari 150.000
kunjungan dan berhasil menjual puluhan ribu tiket setiap harinya. Traveloka
berhasil unggul dan menjadi situs booking pesawat nomor satu di
Indonesia dengan berbagai tawaran yang menarik. Diantaranya adalah memberikan
pilihan harga tanpa membebankan biaya transasksi kepada konsumen, pelayanan 24
jam melalui email, telepon dan media sosial dan metode pembayaran yang beragam
sehingga memudahkan customer. Fokus dari Traveloka saat ini adalah
mempertahankan dan membesarkan bisnis agen perjalanan dengan membuat desain web
semenarik mungkin sehingga lebih mudah dipahami oleh konsumen.
SOPHIE MARTIN
1. Sejarah Berdirinya Sophie Martin
Sophie Martin adalah sebuah bisnis yang bergerak
dalam bidang aksesoris dan fashion. Bisnis ini dimulai sejak tahun 1995 di
Jakarta. Perusahaan ini
mendistribusikan pakaian, aksesori mode, dan kosmetik dengan metode penjualan langsung. Perusahaan
ini kini mempekerjakan sekitar 500 orang di lebih dari 10 negara, seperti:
Indonesia, India, Korea, Italia, dan Perancis untuk membuat garment, tas,
sepatu, perhiasan kostum dan kosmetik. Produk Sophie dijual melalui skema Pemasaran
Multi-Level dengan katalog baru yang diterbitkan setiap 40 hari. Kini, Sophie
memiliki lebih dari 1 juta anggota aktif yang menjual lebih dari 50.000 produk
sehari. Cabang perusahaan telah dibuka di negara Filipina, Vietnam dan Maroko.
Sophie juga memiliki visi untuk menjadi toko online produk Sophie Martin bagi
para Sophieholic yang menginginkan belanja secara praktis, nyaman, cepat, dan
aman.
Awalnya perusahaan
ini bernama Sophie Martin, namun kemudian ditambahkan kata "Paris"
sebagai bagian dari strategi pemasaran. Meskipun pada
setiap katalognya terdapat kesan Paris pada perusahaan ini, namun perusahaan
ini asli lahir di Indonesia. Merk Sophie Martin berasal dari nama istri dari
Bruno Hasson yang merupakan pendiri bisnis ini. Sophie ini dulunya pernah
bekerja sebagai desainer tas ternama Christian Dior. Pada tahun 1997, Sophie
dan Bruno mendapat tugas di sebuah perusahaan perancis yang ada di Indonesia.
Meskipun awalnya mereka tidak berniat berlama-lama di Indonesia, pasangan
ekspatriat ini mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan Sophie
dalam merancang tas. Bruno yang mempunyai skill marketing yang baik kemudian
mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah mereka untuk merintis Sophie
Martin.
Produk yang pertama diluncurkan adalah tas. Ternyata
tas-tas yang dipromosikan dari mulut ke mulut tersebut, mendapat respon
positif. Sejak itu mereka melebarkan sayap di dunia fashion. Dengan menambahkan
kata 'Paris', merek ini berhasil mengecoh banyak konsumen.
Sophie Martin
kemudian memperluas bisnisnya keluar negeri dengan membuka kantor perwakilan
di Manila, Filipina pada tahun
2002. Kemudian pada tahun 2008, perusahaan ini menerapkan strategi merk Sophie
Paris, di mana Sophie Martin menjadi bagian dari merek Sophie Paris yang
memayungi beberapa merek di bawahnya .
Tahun 2009, Sophie
Paris membuka perwakilan di Casablanca, Maroko, dan pada 2010
berhasil melebarkan bisnis hingga ke Vietnam, serta Malaysia pada tahun
2012. Karir Sophie semakin berkembang ketika bergabung dengan Christian Dior
selama dua tahun sebagai seorang desainer handbag.
Keahlian Sophie
dalam mendesain produk fashion terutama tas dan didukung kepiawaian Bruno
Hasson dalam meletakkan dasar-dasar manajemen menjadikan Sophie Martin
berkembang pesat dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun. Website
yang menjadi situs resmi perusahaan tersebut juga berubah menjadi www.sophieparis.com.
2. Strategi Marketing Yang Dilakukan
- Menerbitkan katalog setiap dua bulan sekali
- Menjual kurang lebih 150 item untuk setiap katalog menampilkan produk yang "The Best Of The Best"
- Design yang trendi
- Harga yang kompetitif dan terjagkau
- Mengadakan promosi pada setiap penerbitan katalog
- Fashion Show oleh BC setiap 6 bulan sekali
- Acara Mall to Mall
- Memberikan Sponsorship
3. Produk Sophie Martin
- Tas
- Aksesoris
- Garment
- Koshize Series untuk wanita dewasa dengan ragam pilihan
- Kluge Series srangkaian produk kosmetik yang disiapkan untuk ABG atau remaja yang tersedia dalam berbagai ragam
- Skin dan Personal Care Series
- Whitening Series : Whitening cleansing milk, C face toner, whitening emultion SPF 15 dan night whitening cream +AHA
- Tea Tree Series
4. Harga Jual Produk
Harga jual produk ditentukan oelh perusahaan dan pembeli produk dari perusahaan atau tempat-tempat yang dituju oleh perusahaan, harus dengan pembayaran secara tunai atau kontan. Member tidak boleh menjual produk dengan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi dari harga yang telah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar